welcome to my area

banyak hal yang sebenernya bisa gw bagi disini, dan buat loe semua yang cinta banget sama dunia jurnalistik, disini emang tempat yang pas buat ngungkapin semua uneg-uneg or apa aja yang kerekam di pikiran loe...

salam jurnalis!!

Senin, 11 Maret 2013

"Nyepi " its truly Indonesia


Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia adalah tradisi adat yang selalu dilakukan turun temurun, termasuk ketika tiba acara perayaan hari besar agama. Tepat tanggal 12 Maret 2013 Tahun Baru Saka 1935, semua penganut agama hindu nusantara merayakan hari Raya Nyepi.
Hari raya nyepi pada umumnya didominasi oleh umat hindu yang berada di Pulau Dewata, Bali. Hal ini karena mayoritas penduduk Bali disana beragama hindu Walaupun ada juga yang beragama lain, termasuk cowok gw yang notabene penduduk  Bali tapi adalah seorang muslim.
Tidak ada kewajiban sebenarnya bagi seorang muslim untuk mengikuti tradisi di hari raya Nyepi yang sebelumnya telah digelar  sebelum hari H. akan tetapi, sebagai bentuk rasa penghormatan, penduduk selain umat hindu juga ikut melaksanakan nyepi dengan berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktivitas apa pun di luar rumah mengingat selama Nyepi, para petugas keamanan atau di Bali disebut pecatu akan berjaga-jaga menertibkan keamanan selama hari raya Nyepi. Bila ada penduduk Bali yang melanggar peraturan tersebut, maka akan dikenakan sanksi, salah satunya adalah dengan membersihkan rumah ibadah umat hindu selama waktu yang telah ditentukan.
Nyepi sendiri sebenarnya memiliki makna sepi (sunyi, senyap dan  merupakan perayaan yang kira kira dimulai sejak tahun 78 Masehi. Pada Hari Raya Nyepi ini, seluruh umat Hindu di Bali melakukan perenungan diri untuk kembali menjadi manusia manusia yang bersih , suci lahir batin.
Selang waktu dua tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi, diadakan upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis, dihari ini, seluruh perlengkapan persembahyang yang ada di Pura di arak ke tempat tempat yang mengalirkan dan mengandung air seperti laut, danau  dan sungai, karena laut, danau dan sungai adalah sumber air suci (tirta amerta) dan bisa membersihkan dan menyucikan dari segala kotoran yang ada di dalam diri manusia dan alam.
Sebelum hari Raya Nyepi juga diadakan upacara Bhuta Yajna yaitu upacara yang mempunyai makna pengusiran terhadap roh roh jahat dengan membuat  hiasan atau patung yang berbentuk atau menggambarkan buta kala ( Raksasa Jahat ) dalam bahasa balinya disebut ogoh ogoh, Upacara ini dilakukan di setiap rumah, Banjar, Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Upacara ini dilakukan di depan pekarangan , perempatan jalan, alun-alun maupun lapangan,lalu ogoh ogoh yang menggambarakan buta kala ini yang diusung dan di arak secara beramai ramai oleh masyarakat dengan membawa obor di iringi tetabuhan dari kampung kekampung, upacara ini kira kira mulai di laksanakan dari petang hari  jam enam sore sampai  paling lambat jam dua belas malam,  setelah upacara ini selesai ogoh ogoh tersebut di bakar, ini semua bermakna bahwa seluruh roh roh jahat yang ada sudah diusir dan dimusnahkan. 
Tak hanya di Bali, pagelaran ogoh-ogoh juga dilakukan di Ibukota Negara, yaitu di Jakarta. Ogoh-ogoh tersebut dibuat untuk penyambutan perayaan tawur yang diadakan di Monas pada 11 Maret kemarin. Ogoh-ogoh ini adalah ogoh-ogoh dasa kala bumi.
Dasa kala bumi ini secara garis besar adalah perwujudan alam semesta yang menyangkut ibu pertiwi. Karena berbagai bentuk permasalahan yang terjadi di negeri ini, sehingga kita harus bersyukur kepada alam semesta untuk bisa menjauhi sifat-sifat jahat.
Ogoh-ogoh setinggi empat meter ini menggambarkan orang yang sedang menginjak orang yang mempunyai sifat jahat di dalam dirinya dan juga terdapat dua ekor ayam yang digambarkan sedang diadu oleh sifat jahat tersebut. sifat jahat yang diceritakan berada di bawah dan diinjak pasti akan selalu kalah dengan darma yang berada diatas sifat jahat itu. Sedangkan dua ayam taborah akan memberikan darah pada sifat jahat tersebut. jadi secara keseluruhan dasa kala bumi itu berarti sepuluh kejahatan di dunia.
Rangkaian upacara terahir adalah Upacara Hari Ngembak Geni yang berlangsung  setelah Hari Raya Nyepi berakhirnya  ( brata Nyepi ). Pada esok harinya dipergunakan melaksanakan Dharma Shanty, saling berkunjung dan maaf memaafkan sehingga umat hindu khususnya bisa memulai tahun baru Caka dengan hal hal baru yang fositif,baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. sehingga terbinanya kerukunan dan perdamaian yang abadi.
Begitu banyak kebudayaan dan tradisi yang ada di Indonesia tak hanya membuat para wisatawan lokal tertarik untuk melancong, namun wisatawan mancanegara pun tak kalah antusias untuk ikut serta mengabadikan momen-momen pada rangkaian acara nyepi. Sungguh Indonesia kaya dengan kultur budaya yang beranekaragam. saatnya kita jaga apa yang kita miliki sekarang sebagai warisan leluhur dan identitas bangsa. Karena biarpun beda tetap satu jua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar