Biarlah waktu yang menjaga penantianku…

Hari hari kian berlalu seiring waktu yang terus meranggas

Kejam dan tak mampu untuk kembali

Menggoreskan setiap asa yang terkadang ada yang tak kesampaian

Ku dengar ia pergi untuk waktu yang tak sebentar

Pergi jauh menggapai cita cita dan harapan yang lebih cemerlang

tanpa ada kata kata

hanya hening dan tak bergeming

       angin hanya berbisik

       hati pernah menjerit meminta ia untuk kembali ke sisi

       namun waktu belum menjawab

       karena ini hanyalah harapan yang tertunda dan mungkin akan hilang selamanya

kini ia berdiri di tempat berbeda

di tempat yang jauh dan membatasi ruang dan waktu

disini aku berbaring

terdiam di tempat biasa kau duduk

membayangi setiap garis raut wajahmu walaupun hanya samar

dan resapi aroma tubuhmu yang sempat membekas di sudut kursi itu

       aku tau kau tak ada disini

       namun aku selalu mencoba untuk bertahan

       menantimu hingga sakura mulai bermekaran

       menunggumu hingga pagi menjelang

just waiting

aku selalu bergelut dengan rindu yang tak berkesudahan.

Hal yang selalu tumbuh subur dan bersemi di dalam jiwaku,

tapi sejujurnya, aku ternyata cukup bahagia dengan semua itu

akupun sama sekali tak keberatan, jika sekali waktu aku harus menyemai rindu-rindu itu di ladang hatiku.

Bahkan aku merasa, rindulah yang selama ini menyatukan kita dalam angkuhnya jarak

begitu pula luka, yang membawa kita sampai pada cinta.

Namun Betapa hidup memang tak melulu sebuah pilihan.

Waktupun terasa berhenti, tak ada satupun yg bergerak,

yang terasa hanya kekosongan, dan semua terlihat hitam-putih.

aku Hanya bisa menunggu dan menanti

selalu berharap dia kembali ke sisi…



taken from: satu momen-wordpress (telah mngalami pnggubahan)